Apa Itu Disleksia Dan Cara Kerja Pengembangan Keterampilan Membaca

Apa itu disleksia? Kata disleksia berasal dari bahasa Latin “dys” yang berarti miskin atau tidak memadai.

Apa Itu Disleksia Dan Cara Kerja Pengembangan Keterampilan Membaca mereka yang tidak memiliki

Disleksia, bagaimanapun, bukanlah gangguan belajar, melainkan kondisi otak. Ini sering disebut sebagai “bahasa penemuan”. Disleksia mampu memproses informasi lebih baik dari orang lain.

Disleksia memiliki kecepatan membaca dan pemahaman yang lebih lambat, terutama dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki kondisi ini, dan beberapa peneliti percaya bahwa ini bisa jadi karena otak mereka memproses informasi visual secara berbeda dari informasi verbal. Kata “disleksia” sebenarnya berasal dari kata “dyscenus”, yang berarti penglihatan yang buruk.

Berbagai cara untuk mendiagnosis kondisi ini telah diajukan selama bertahun-tahun. Salah satu pendekatan tersebut didasarkan pada hipotesis bahwa ketidakmampuan membaca bahan tertulis merupakan pertanda adanya masalah dengan sistem pengolahan visual. Peneliti lain percaya bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh malfungsi dalam pemrosesan bahasa. Dalam kebanyakan kasus, penderita disleksia mungkin kesulitan memahami bahasa lisan, meskipun mereka dapat memahami ucapan dalam bentuk tertulis. Dalam kedua kasus tersebut, kemampuan anak untuk menggunakan kata-kata dengan benar dapat ditantang.

Gejala disleksia biasanya terlihat pada masa kanak-kanak atau remaja. Beberapa tanda yang lebih umum termasuk:

Kemampuan verbal yang buruk, termasuk membaca, menulis, dan berbicara.

Memori yang buruk.

Disleksia dapat mengalami kesulitan untuk melakukan tugas-tugas sederhana, seperti menulis huruf dan angka. Mereka juga kesulitan mengingat daftar hal-hal yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Mereka mungkin mengalami masalah dalam mengikuti instruksi, mengeja kata, dan mengingat urutan panjang huruf dan angka. Anak-anak penderita disleksia juga mungkin mengalami kesulitan dengan petunjuk arah, terutama petunjuk arah untuk berjalan. dan mengemudi.

Ada banyak gejala berbeda yang dapat disalahartikan dengan kondisi lain, tetapi penderita disleksia tidak dapat menafsirkan kondisinya secara akurat sehingga harus ditangani dengan tepat. Meskipun banyak pengobatan telah dicoba, belum ada diagnosis medis yang pasti.

Ada beberapa cara efektif untuk mengobati disleksia. Salah satu metode pengobatan melibatkan penggunaan program pengajaran berbasis fonik. Kurikulum berbasis fonik menggabungkan berbagai metode untuk membantu anak belajar mengenali dan memahami kata-kata yang disajikan secara visual. Fonik adalah bunyi huruf dan angka dan lebih mudah dipahami dan diingat oleh anak-anak.

Metode lain yang efektif melibatkan mengajar anak untuk mengenali huruf dan ejaan. Prosedur sederhana langkah demi langkah digunakan untuk mengajarkan huruf-huruf ini dan bunyinya. Alfabet diajarkan, diikuti oleh phonics, yang mengajarkan huruf dan bunyi.

Cara efektif lain untuk menangani anak penderita disleksia adalah dengan mengajarinya mengembangkan kosa kata yang kaya, dan memperkuat keterampilan membaca. Orang tua harus mendorong membaca dengan suara keras kepada anak-anak mereka, serta menyediakan lingkungan di mana membaca adalah bagian rutin dari kehidupan sehari-hari.

Tidak ada satu cara yang efektif untuk mengobati disleksia, tetapi ada beberapa cara untuk membantu anak mengatasi kondisi ini. Sementara terapi dan pengobatan tradisional dapat membantu meningkatkan kemampuan membaca anak, tergantung pada orang tua untuk memastikan bahwa setiap perubahan yang mereka buat dilakukan dalam hubungannya dengan pendekatan holistik yang membahas perkembangan anak secara keseluruhan.

Ada banyak cara efektif untuk meningkatkan keterampilan membaca anak penderita disleksia, dan kebanyakan dari cara tersebut melibatkan membantu anak untuk mengembangkan kemampuan bicaranya. Selain itu, orang tua perlu mempelajari kosakata mereka sendiri, karena banyak kata dan frasa yang mereka gunakan mungkin tidak familier bagi anak.

Orang tua juga harus melihat apa yang mereka berikan kepada anak-anak mereka dan memastikan bahwa itu sesuai untuk perkembangan mereka. Banyak orang tua secara keliru percaya bahwa memberi anak mereka terlalu banyak makanan bergula atau berlemak akan membantu meningkatkan keterampilan membaca dan mengembangkan daya ingat yang kuat.

Seperti yang dinyatakan sebelumnya, ada banyak cara efektif untuk mengajar anak penderita disleksia keterampilan membaca. Titik awal yang baik adalah dengan mengajarkan alfabet dan sistem alfabet dasar.

Jika anak Anda kesulitan membaca, ada banyak metode yang tersedia untuk membantu anak tersebut membaca, termasuk program pembelajaran berbasis fonik, kurikulum berbasis fonik, dan terapi wicara. Ada juga beberapa perawatan efektif yang tersedia yang mengajari anak membaca dengan cepat dan akurat.

Recommended Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *