Pencegahan dan Pengobatan Kolera Saat Bepergian ke Luar Negeri

Hal terpenting untuk diingat saat bepergian ke luar negeri adalah menghindari makan makanan mentah dan minum air yang tidak diolah. Penyakit ini lebih sering terjadi di negara berkembang dengan sanitasi dan pasokan air yang tidak memadai, dan menyerang orang-orang di daerah padat. Untuk alasan ini, penting untuk mengikuti tindakan pencegahan tertentu saat Anda berada di luar negeri. Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah sakit akibat kolera. Pertama, hindari minum dan makan makanan laut yang kurang matang dan mentah.

Aspek terpenting dari pengobatan kolera adalah mengganti cairan dan garam yang hilang karena diare dan muntah. Seringkali, ini dilakukan dengan larutan rehidrasi yang dikembangkan oleh WHO, atau ORS. Ini adalah bubuk yang Anda campur dengan air bersih dan dimaksudkan untuk menggantikan semua cairan dan garam dalam tubuh Anda. Dalam kasus yang parah, Anda mungkin perlu menerima penggantian cairan intravena, dan Anda mungkin juga akan diberi resep antibiotik.

Faktor penting lainnya saat menangani pengobatan kolera adalah sanitasi dan kebersihan. Kedua faktor ini bekerja bergandengan tangan. Meskipun kondisi sanitasi seringkali sangat baik, kondisi tersebut tidak dapat diandalkan di daerah yang lebih miskin. Untungnya, ada pengobatan untuk kolera yang akan membantu mencegahnya dari bahaya. Dimungkinkan untuk mendapatkan penyakit ini dengan memakan jenis makanan laut tertentu, jadi penting untuk mengingatnya saat bepergian ke luar negeri.

Pengobatan utama untuk kolera adalah rehidrasi. Pasien perlu minum banyak air dan makan makanan yang kurang matang atau mentah. Ini akan membantu mengisi kembali cairan dan elektrolit yang hilang. Oralit hadir dalam bentuk bubuk, dan Anda bisa mencampurnya dengan satu liter air. Jika penyakitnya parah, Anda perlu melakukan diet cair untuk mendapatkan kembali elektrolit. Jika diare parah, Anda mungkin perlu minum antibiotik untuk mencegah penyebaran penyakit.

Sementara gejala kolera bervariasi dari orang ke orang, mereka semua memiliki gejala yang sama. Diare cair akut adalah gejala yang paling umum. Diare dapat berdarah atau tidak berdarah, dan dapat disebabkan oleh beberapa jenis bakteri, virus, dan parasit. Jika Anda tidak yakin tentang penyebab kolera, Anda dapat menghubungi dokter dan menjalani tes. CDC merekomendasikan agar Anda menjauh dari air dan makanan yang terkontaminasi.

Vaksin kolera bukanlah pengganti sanitasi dan kebersihan yang baik. Namun, vaksin tersebut dapat mencegah dua pertiga kasus kolera. Terlebih lagi, vaksin tersebut bekerja selama dua tahun sebelum gejala muncul. Ketika seseorang divaksinasi, mereka tidak perlu khawatir akan kambuhnya gejala. Sebaliknya, mereka dapat fokus pada pencegahan infeksi berulang yang dijelaskan di situs StablesRestaurant.com dan mengadopsi pola makan yang sehat.

Jika Anda menderita kolera, penting untuk sering mencuci tangan. Menggunakan pembersih tangan atau sabun berbasis alkohol dapat membantu Anda menghindari infeksi. Jika Anda terpapar air yang terkontaminasi, pastikan Anda menggunakan air kemasan atau air yang diolah secara kimia untuk mencuci makanan dan piring Anda. Anda juga harus menghindari makan kerang karena bakteri penyebab kolera terdapat dalam daging mentah.

Penyakit ini menyebar melalui air dan makanan yang terkontaminasi. Kolera lebih sering terjadi di negara berkembang daripada di negara maju. Itu tidak ditularkan dari orang ke orang, tetapi dapat ditularkan melalui air yang terkontaminasi. Gejala kolera adalah dehidrasi dan risiko kematian yang tinggi. Mereka bisa muncul berjam-jam atau bahkan lima hari setelah makan makanan yang terkontaminasi. Mereka biasanya muncul dalam sehari setelah makan makanan atau air yang terkontaminasi.

Setelah infeksi kolera, pengobatan utama adalah rehidrasi. Tubuh tidak akan bisa pulih kecuali kekurangan cairan. Tubuh perlu mengganti cairan yang hilang karena diare, tetapi tujuan utamanya adalah mempertahankan cairan tubuh yang normal. Jika Anda tidak dapat minum air, Anda perlu mengonsumsi oralit. Jika Anda tidak minum oralit, Anda harus menggunakan larutan yang mengandung garam untuk menggantikan garam.

Selain air putih, penderita kolera harus minum jus lemon. Ini adalah obat yang efektif untuk gejala kolera. Kandungan vitamin C-nya menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk mengobati penyakit. Meskipun lemon bukan obat untuk kolera, lemon dapat mengurangi risiko gejala yang parah. Jika Anda tidak bisa minum jus lemon, Anda juga bisa mencoba minum air kelapa. Selama tahap awal infeksi, gejala pertama termasuk muntah dan diare berair. Penyakit tersebut bahkan dapat menyebabkan dehidrasi dan menimbulkan rasa haus yang berlebihan.

Recommended Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *